Jakarta - Menjalankan usaha minuman dari buah atau jus jadi bisnis biasa. Namun jika dijalankan dengan sungguh-sungguh dengan kualitas yang terjaga, maka bisa digemari banyak orang. Cara inilah yang dijalankan Diana Farida lewat 'Orie Juice'.
Diana memulai usaha jus buah yang diberi nama 'Orie Juice' di 2002. Ide ini berawal ketika ia ingin menyajikan jus seenak yang dibuat oleh mama atau ibu di rumah. Oleh sebab itulah ia memilih usaha ini.
Modal awal yang dikeluarkan Farida bisa dibilang cukup murah, yaitu Rp 1.500.000. Modal itu ia gunakan untuk membeli etalase, blender, dan perangkat lainnya seperti buah, gelas, dan sedotan.
Jus buah yang ditawarkan oleh Diana ada 3 macam, yaitu jus 1 rasa buah, 2 rasa buah (jus poligami), dan 3 rasa buah (jus pelangi). Harga yang ditawarkan-pun cukup ringan di kantong.
Untuk jus 1 rasa, harganya dibanderol Rp 5.000, misalnya jambu, tomat, dan apel. Untuk jus 2 dan 3 rasa, pelanggan boleh memilihnya sendiri. Harga yang ditawarkan juga tak kalah ringan. Untuk jus poligami, harganya adalah Rp 8.000 sedangkan jus pelangi harga yang ditawarkan adalah Rp 10.000.
"Selama saya berjualan, prospek usaha ini sangat bagus karena banyak peminatnya. Apalagi jus buah kan sehat jadi banyak yang akhirnya berlangganan pada saya, misalnya pegawai di Nurul Fikri yang setiap hari memesan," ungkap wanita berusia 43 tahun ini ketika ditemui di tempatnya berjualan di kawasan Margonda, Depok, Sabtu (17/1/2011).
Disinggung mengenai usahanya yang kian laris tersebut, Diana mengatakan kunci suksesnya terletak pada rasa dan keramahan yang selalu ia berikan kepada pelanggan.
Diana menjamin jus yang ia jual komposisinya lebih banyak buah daripada airnya. Ia juga tidak menggunakan pemanis buatan serta menggunakan air galon Aqua asli, jadi rasanya benar-benar terjamin. Selain itu, buah yang dipakai juga bukan buah yang matang. Ia selalu memilih buah yang setengah matang karena rasanya lebih terjaga.
"Jangan menggunakan buah yang matang, rasanya pasti beda. Saya selalu menggunakan buah segar dan komposisi buahnya lebih banyak dibanding airnya. Takaran airnya hanya 1 cm untuk buah yang mengandung banyak air. Selain itu, cup-nya juga besar yang berukuran 16 cm. Jadi pelanggan puas minum jusnya," imbuhnya.
Selain karena komposisi buahnya lebih banyak, keunggulan lain yang ditawarkan oleh Orie Jus bila dibandingkan usaha sejenis di sekitarnya adalah jam buka Orie Juice hingga pukul 23.00 WIB. Jadi, bagi pelanggan yang pulang malam-pun bisa mampir untuk membeli jus.
"Biasanya kalau yang lain kan tutupnya jam 20.00 atau 21.00, saya tutupnya jam 23.00. Sampai jam 23.00 juga masih ada yang beli,” tambah Diana.
Lokasi usaha yang dipilih Diana berada di sekitar kampus UI Depok.
Ketika disinggung mengenai kendala usaha, apalagi jika lokasi usaha dekat dengan kampus yang sebagian besar pelanggannya adalah mahasiswa, Diana mengatakan ia tidak kuatir walaupun kampus sedang libur. Hal ini dikarenakan lokasi usaha yang dipilih Diana juga berada di pinggir jalan.
"Saya nggak kuatir kampus libur atau tidak karena pelanggan saya bukan hanya mahasiswa. Lokasi usaha saya kan di pinggir jalan, jadi siapapun bisa membeli," terang Diana.
Yang menjadi kendala utama Diana akhir-akhir ini adalah adanya iklim yang tidak menentu, yang lebih didominasi oleh hujan.
"Kalau musim hujan pembeli sepi. Karena musim hujan udaranya kan dingin, jadi pelanggan agak malas membeli minuman yang dingin," imbuhnya.
Kini, usaha jus buah yang didirikan Diana sejak 2002 berbuah manis. Puluhan pelanggan siap mengantre untuk dapat meneguk segarnya Orie Juice. Dalam satu hari, ketika sedang sepi saja Diana masih bisa memperoleh omzet sekitar Rp 200.000, sedangkan saat ramai, Rp 350.000 bisa ia kantongi setiap harinya.
sumber : detik finance
No comments:
Post a Comment